Thursday, March 01, 2007

Saidatina Aisyah R.Anha (Siri 1)

Seorang gadis kecil periang berumur sembilan tahun sedang gembira bermain-main dengan teman-temannya. Mukanya kotor kerana debu. Tiba-tiba beberapa orang yang sudah agak tua muncul dari sebuah rumah di dekat situ dan datang ke tempat anak-anak tadi bermain-main. Mereka lalu membawa anak gadis itu pulang, memberinya pakaian yang rapi, dan malam itu juga, gadis itu dinikahkan dengan lelaki paling agung di antara manusia, Nabi ummat Islam.

Suatu penghormatan paling unik yang pernah diterima seorang wanita. Aisyah adalah salah seorang puteri tersayang Sayidina Abu Bakar ra, sahabat Nabi yang setia, yang kemudian menggantikan Nabi sebagai Khalifah Islam yang pertama. Aisyah r.anha. lahir di Mekah pada 614 Masihi, delapan tahun sebelum permulaan zaman Hijrah. Orangtuanya sudah memeluk agama Islam. Sejak mulai kecil anak gadis itu telah dididik sesuai dengan tradisi paling mulia - agama Islam - dan dengan sempurna dipersiapkan dan diberinya hak penuh untuk kemudian menduduki tempat yang mulia.

Ia menjadi isteri Nabi selama sepuluh tahun. Masih muda sewaktu dinikahkan dengan Nabi, tetapi ia memiliki kemampuan sangat baik sehingga dapat menyesuaikan diri dengan tugas barunya. Kehadirannya membuktikan bahwa ia seorang yang cerdas dan setia, dan sebagai isteri, sangat mencintai tokoh dermawan paling besar bagi umat manusia.Di seluruh dunia, ia diakui sebagai pembawa riwayat paling otentik bagi ajaran Islam seperti apa yang telah disunnahkan oleh suaminya. Ia di anugerahi ingatan yang sangat tajam, dan mampu mengingat segala pertanyaan yang diajukan para tamu wanita kepada Nabi, serta juga mengingat segenap jawaban yang diberikan oleh Nabi.

Diingatnya secara sempurna semua yang disampaikan Nabi kepada para delegasi dan jemaah di masjid. Kerana bilik Aisyah itu bersebelahan dengan masjid, dengan cermat dan tekun ia mendengarkan dakwah, ta'lim, dan mudzakarah Nabi dengan para sahabat dan orang-orang lain. Ia mengajukan juga pertanyaan-pertanyaan kepada Nabi tentang soal-soal yang sulit dan rumit sehubungan dengan ajaran agama Islam. Hal-hal inilah yang menyebabkan ia menjadi ilmuwan dan periwayat yang paling besar dan paling otentik bagi sunnah Nabi dan ajaran Islam.Aisyah tidak ditakdirkan hidup bersama-sama dengan Nabi untuk waktu yang lama. Pernikahannya itu berlangsung hanya sepuluh tahun saja. Tahun 11 Hijrah, 632 Masehi, Nabi wafat dan dimakamkan di bilik yang dihuni Aisyah. Nabi digantikan oleh seorang sahabat yang setia, Abu Bakar ra, sebagai khalifah islam yang pertama.

Aisyah terus menduduki urutan pertama, dan setelah Fatimah r.anha. meninggal dunia di tahun 11 Hijrah, Aisyah dianggap sebagai wanita yang paling penting di dunia Islam. Tetapi ayahnya, Abu Bakar ra, tidak berumur panjang. Ia meninggal dunia dua setengah tahun setelah kewafatan Nabi. Selama kekuasaan Umar al-Faruq, khalifah yang kedua, Aisyah menduduki posisi sebagai ibu utama di seluruh daerah-daerah Islam yang secara cepat makin meluas. Orang datang untuk meminta nasihat-nasihatnya yang bijaksana tentang segala hal yang penting. Umar terbunuh dan kemudian Khalifah Usman. Dua peristiwa kesyahidan tersebut telah menggoncangkan sendi-sendi Islam, dan menjurus kepada perpecahan yang tragis di kalangan umat Islam.

bersambung....

No comments: